Ethnografi adalah sebuah ilmu yang mempelajari perilaku kebudayaan. Holistik adalah kata kunci dalam ilmu ini. Dengan demikian, peneliti tidak hanya tertarik pada satu bidang masalah saja karena setiap perilaku manusia akan memiliki keterkaitan, latar belakang dengan hal-hal lainnya.Penelitian diawali dengan prasangka terhadap perilaku sebuah komunitas. Teori dan hipotesis digunakan sebagai dasar dari pemuatan prasangka. Kegunaannya adalah sebagai batasan agar prasangka peneliti tidak terlalu luas tetapi menjurus pada hal yang lebih spesifik.
Teori sendiri memiliki beberapa definisi, tetapi pada intinya teori merupakan sesuatu yang empiris. Hipotesis adalah pernyataan dari beberapa prediksi yang diyakini kebenarannya dari asumsi-asumsi yang ada. Asumsi-asumsi dihubungkan dengan teori yang ada apakah relevan atau tidak. Hipotesis merupakan hubungan antar variabel. Variabel dapat dijabarkan dalam bentuk pertanyaan yang diberikan pada informan melalui kuesioner, tes psikologi, sensus, atau games yang dilakukan dalam laboratorium. Kelompok atau grup yang akan diteliti harus diidentifikasi terlebih dahulu sebagai subjek penelitian. Dalam memilih subjek penelitian, menentukan sampel dapat dilakukan dengan teknik random atau bukan random.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian etnografi adalah kualitatif dengan menggunakan teknik observasi partisipan. Teknik ini memaksa peneliti untuk bergaul dengan komunitas. Agak lama memang jangka waktu yang digunakan dalam teknik ini karena peneliti harus dapat mengetahui pola pikir komunitas tersebut. Walaupun demikian, hal tersebut tergantung dari kepekaan peneliti terhadap obyek yang ditelitinya.
ntinya, seorang etnografer dalam melakukan penelitian etnografi melihat masyarakat dan membandingkannya dengan konteks tertentu, kemudian membuat hipotesis berdasarkan teori yang dipakai dengan sebelumnya mengujicobakan hipotesis tersebut, apakah sesuai atau tidak, dan kemudian terjun lapangan dengan ikut terlibat sebagai bagian dari partisipan penelitian, serta dalam penulisannya dengan menggunakan analisis holistic perspective yang bersifat menyeluruh.
Sumber:
Sri Fitri Ana, Antropologi, Universitas Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar