Terkadang saat di siang hari terdengar suara burung terdengar nyaring yang dikatakan dalam mitos sebagai burung pembawa kematian. Apabila ada suara burung tersebut maka di daerah yang dilalui burung itu akan ada orang yang meninggal. Masyarakat sunda mengenal burung itu dengan nama
cing cuing. Burung yang dalam bahasa latinnya bernama
Cacomantis merulinus berbadan kecil dan berbulu hitam dengan panjang tak lebih dari 21 cm. Burung dewasa berwarna
kelabu di kepala, leher dan dada bagian atas. Punggungnya merah kecoklatan dan perutnya kuning jingga. Sisi bawah ekor dengan warna putih di ujung-ujung bulu yang kehitaman. Burung muda berwarna burik; kecoklatan dengan garis-garis hitam di sisi atas tubuh, dan keputihan dengan garis-garis hitam yang lebih halus. Burung betina kadang-kadang berwarna seperti burung muda, sehingga mungkin terkeliru dengan burung wiwik lurik (
C. sonneratii) yang berkerabat. Bedanya, Wiwik lurik
memiliki alis dan pipi keputihan.
Burung ini dapat dikatakan hidup di berbagai daerah seperti tegalan, hutan, bahkan perkotaan. Lokasi tersebut dimungkinkan bagi sang burung untuk hidup karena makanan mereka adala dari jenis serangga yang banyak hidup di segala tempat seperti laba-laba, semut dan sebagainya. Burung ini juga memakan buah-buahan. Mereka hidup terutama dalam kerimbunan pepohonan sehingga meski suara burung tersebut sangat nyaring tapi belum tentu kita dapat menemukannya.